Semoga Bermanfaat!
Pada umumnya begitu makanan sampai ke lambung, sistem pencernaan Anda akan menyerap zat gizinya untuk kemudian dibagi-bagikan ke bagian tubuh yang membutuhkan. Sebagian besar zat ini akan diubah menjadi energi yang dipakai oleh otot sekujur tubuh untuk terus bergerak.
Sementara sisanya akan membantu tubuh memproduksi dan mengatur berbagai hormon, seperti kolesistokinin dan glukagon yang memicu rasa kenyang sekaligus menaikkan gula darah, serta serotonin dan melatonin yang merangsang rasa kantuk. Kombinasi dari berbagai hormon ini tak hanya Anda merasa ngantuk setelah makan, namun juga membuat tubuh lemas dan capek. Biasanya, rasa kantuk akan menghampiri setelah Anda makan makanan yang tinggi karbohidrat dan triptofan. Contohnya nasi, kentang, pasta, roti-rotian, susu, dan pisang.
Apa saja gejalanya?
Selain lesu, ada beberapa gejala lain yang bisa terjadi, seperti:
- Malas
- Perut terasa kembung
- Perut begah
- Perut bergas
- Rasa ngantuk, cepat marah, dan mudah tersinggung
- “Lemot“, alias sulit berkonsentrasi
Bagaimana cara mengatasinya?
- Anda bisa minum teh jahe atau teh peppermint hangat untuk meredakan gejalanya.
Bagaimana menghindari rasa ngantuk setelah makan?
Tips berikut juga bisa Anda lakukan untuk membuat rasa kantuk batal menghampiri:
- Mengunyah makanan pelan-pelan untuk membantu proses pencernaan.
- Jangan melewatkan makan, sehingga membuat nafsu makan selanjutnya menjadi lebih besar. Pastikan jarak waktu makan sekitar 3 sampai 4 jam.
- Minum air sebelum makan
- Pilihan makanan juga perlu dipertimbangkan. Dilansir dari Women’s Health Magazine, makanan yang bisa dikonsumsi adalah makanan tinggi protein, rendah karbohidrat, dan rendah lemak.
- Setelah makan, segeralah bangkit untuk lakukan aktivitas fisik ringan.
dokterpedia.net
Sign up here with your email